Laporan jurnalis Haji tahun 2025 oleh Devi Agustiana
Haji 2025
Sedih atas kepindahan Bunda Iffet tidak hanya dialami oleh grup band Slank saja, tetapi juga oleh mereka yang telah merasakan keramahannya, seperti musisi Anang Hermansyah.
Bapak Aurel Hermansyah menyatakan bahwa dia sempat menetap cukup lama di Potlot, yang merupakan nama lain bagi Markas Slank di daerah Duren Tiga, Jakarta Selatan. Sebanyak dua tahun lamanya, Anang Hermansyah bernaung dan bertempat di sana.
“Saya ingin menyatakan dengan jujur kepada seluruh sahabat sekalian bahwa hingga saat ini saya masih dapat bertahan dalam dunia ini karena beliau,” ungkap Anang Hermansyah setelah upacara pemakaman Bunda Iffet di TPU Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Minggu (27/4/2025).
“Meskipun lahir dari Bunda Iffet, saya bukan bagian dari kelompok Potlot, melainkan berasal dari sebuah desa di Jember. Saya sempat diberi tempat untuk beristirahat selama dua tahun di Potlot dan saat itu tinggal bersama beberapa teman,” lanjut Anang.
Tidak hanya menyimpan, Bunda Iffet juga melembagakan prinsip-prinsip hidup dalam diri suami Ashanty itu. Bunda Iffet membimbing Anang agar dapat mendirikan dan tetap berkarya di dunia musik tanah air.
Inilah hal yang hingga saat ini kuingat tentang bagaimana kebaikan Bunda Iffet dalam mengajar dan mendidik saya sehingga saya dapat seperti ini.
“Profesi ini layak untuk dipertahankan dan sangat istimewa. Jika kita sungguh-sungguh bekerja sama dalam mempertahankannya, maka profesi ini dapat terus berkembang,” ungkap Anang.
Seperti anak kandungnya sendiri, setiap kali Anang Hermansyah berkunjung ke Potlot, Bunda Iffet pun selalu bertanya tentang kondisinya. Dia juga sering menyampaikan pesan agar memperhatikan keluarga dan saudara-saudaranya.
“Ibu, jika saya ke Potlot hanya ditelepon,’Apakah kesehatanmu baik? Bagaimana kabar keluargamu? Bagaimana perkembangan usahamu?’ Jangan lupa sampaikan salam untuk saudara-saudaramu yang lain.’ Dia sangat hebat,” kenang Anang.
Sampai akhir hidupnya, Bunda Iffet tetap gigih memperjuangkan Slank. Dia tidak pernah kehilangan semangat untuk selalu menyokong Kaka dan kawan-kawannya.
“Kekuatan Bunda percaya bahwa Slank akan tumbuh menjadi sebuah grup musik terkemuka melalui semua rintangan dalam perjalanannya yang tak selalu mulus. Kehadiran Slank hingga saat ini merupakan bukti dari keteguhan hati seorang Bunda Iffet,” tutup Anang Hermansyah.
Sekilas sebelumnya, Bunda Iffet tutup usianya pada hari Sabtu (26/4/2025) pukul 22:42 WIB akibat penyakit yang diderita. Dia adalah figur seperti ibu yang telah mendukung keberhasilan grup musik Slank.
Ibu Iffet berperan signifikan dalam perkembangan karier musik Slank. Dia juga membantu merawat dan mendidik anggota Slank sampai akhirnya menjadi sumber dukungan moril ketika grup itu terjebak dalam masalah hidup.
Pada dekade 1990an, saat anggota grup musik Slank mengalami jatuh bangun akibat kecanduan obat-obatan terlarang serta perselisihan mereka, Bunda Iffet muncul sebagai figur penenang (*. *)
