Kemenham Engage 1.511 Mahasiswa untuk Perkuat HAM di Indonesia

Pendidikan, MEDAN Kementerian Hak Asasi Manusia Republik Indonesia mengadakan program penting untuk memperkuat HAM yang mencakup partisipasi 1.511 siswa dari 15 universitas seantero negeri tersebut pada hari Senin (28/4/2025). Diselenggarakan secara online oleh Kanwil KemenHAM Sumut, kegiatan ini adalah sebagian dari program nasional yang bertujuan untuk mengikutsertakan kaum muda sebagai pengganti dalam rangka penegakkan dan […]


Pendidikan, MEDAN

Kementerian Hak Asasi Manusia Republik Indonesia mengadakan program penting untuk memperkuat HAM yang mencakup partisipasi 1.511 siswa dari 15 universitas seantero negeri tersebut pada hari Senin (28/4/2025).

Diselenggarakan secara online oleh Kanwil KemenHAM Sumut, kegiatan ini adalah sebagian dari program nasional yang bertujuan untuk mengikutsertakan kaum muda sebagai pengganti dalam rangka penegakkan dan kemajuan HAM.

Dr. Nicholay Aprilindo, SH., LL.M selaku Direktur Jenderal Instrumen dan Pengembangan Hak Asasi Manusia menjadi pembicara utama dalam acara ini. Sedangkan kepemimpinan dari Kantor Wilayah Kementerian HAM Sumatera Utara, Dr. Flora Nainggolan, SH., MH., serta Majda El Muhtaj dari Pusat Penelitian tentang Hak Asasi Manusia di Universitas Negeri Medan berperan sebagai narasumber penting untuk kegiatan penegakan pemahaman teoretis tersebut.

Nischolay mengatakan bahwa mahasiswa adalah elemen yang vital dalam urusan HAM karena perkembangan HAM dengan kualitas tinggi memerlukan cendekiwan yang proaktif untuk memberikan layanan terbaik.

Topik-topik yang dikaji meliputi elemen-elemen esensial Hak Asasi Manusia yang sering kali terabaikan oleh masyarakat umum, seperti definisi, klasifikasi, serta aturan-aturan mengenai hak-hak dasar manusia.

Sesi interaktif ini mengungkapkan semangat besar para mahasiswa, mereka sangat berminat pada metode praktis untuk merespons kasus-kasus HAM modern serta analisis nyata dari penyelesaian masalah di masa lalu.

“Peran mahasiswa sebagai pelaku perubahan amat penting dalam usaha meningkatkan dan melindungi hak asasi manusia di Indonesia,” ungkap Flora Nainggolan pada pidatonya.

(*)